Manusia adalah mahluk sosial. Kita membutuhkan manusia lain untuk hidup. Sehingga keterampilan bersosialisasi menjadi penting. Tapi menjadi orang yang supel dalam bersosialisasi bukanlah hal yang mudah, terutama jika kita memiliki kepribadian introvert. Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan mengembangkan dan melatih berbagai aspek keterampilan sosial kita. Berikut ini 6 (enam) tips untuk meningkatkan keterampilan sosial kita.
1. BERPARTISIPASI DALAM KEGIATAN SOSIAL
Bertemu dengan orang baru bisa jadi menantang, terutama jika kita tidak memiliki kesamaan dalam hal apa pun. Salah satu cara agar kita dapat berlatih menemukan kesamaan adalah dengan menghadiri acara sosial. Seringkali, kita memiliki topik untuk didiskusikan. Percakapan ini bisa mengarah pada pertemana atau kenalan yang bersahabat. Setiap dialog bisa memberi kita pengalaman untuk memulai dialog berikutnya dengan lebih mudah.
Sekolah, kuliah, tempat kerja adalah salah satu tempat terbaik untuk menerapkan keterampilan sosial. Pikirkan tentang saat kita masih kecil. Kita mungkin tidak ingat bagaimana sebuah persahabatan pertama dimulai, tapi awalnya, kita berbicara dengan teman di sekitar dan sebaliknya. Dinamika yang sama dapat terjadi di masa dewasa ketika kita menghadiri acara sosial.
Kita juga dapat mempertimbangkan untuk mengambil kelas kursus atau hobi, seperti memasak atau melukis. Kita bisa memulai percakapan dengan teman sebelah dalam waktu singkat, meskipun hanya untuk meminta bantuan.
2. MENJADI PENDENGAR YANG BAIK ATAU DENGARKAN ORANG LAIN
Salah satu cara terbaik untuk menjaga percakapan tetap berjalan adalah dengan mendengarkan apa yang dikatakan dan mengajukan pertanyaan dari isi percakapan tersebut. Jangan hanya mendengarkan saja tanpa memberikan respon apapun. Ingat juga untuk tidak mengajukan pertanyaan terlalu banyak, karena kita mungkin tampak bertindak seperti robot dan tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang tersebut. Kondisi ini berlaku dalam situasi pengembangan keterampilan sosial, dimana orang-orang merasa didengarkan dan dipahami. Di manapun, dan siapapun, orang akan merasa senang jika ia didengarkan.
3. HINDARI BERSIKAP NEGATIF
Negativitas adalah lubang hitam yang mudah terbuka. Memiliki emosi negatif adalah reaksi normal manusia. Sehingga, kenyataan ini adalah bagian dari alasan manusia mencari persahabatan yang positif. Mereka mencari teman yang baik hati, penuh kasih sayang, dan bahagia. Karena hal-hal negatif yang diungkapkan membuat orang merasa tidak nyaman. Sebaiknya kita berhati-hati dengan hal negatif saat pertama kali kita berinteraksi dengan orang lain. Seperti menilai seseorang hanya dari penampilannya, tidak mendengarkan ketika mereka berbicara, merasa lebih pandai dari orang lain, dan sebagainya.
Jika kita sering membawa sisi buruk dari setiap situasi, ini akan membuat orang lain menjauh dari kita. Sebaliknya, cobalah membicarakan hal-hal yang membuat orang bahagia, terhibur, dan dihargai. Orang lain akan ikut serta, mereka akan merasa ceria dan penuh harapan, beruntung bertemu denganmu, bukannya murung atau malah menyesal.
Baca juga: Menerbitkan Buku Indie – Paket Hemat Penerbitan Buku Secara Mandiri
4. COBALAH UNTUK TIDAK BERLAMA-LAMA
Teman tidak bisa ngobrol selamanya. Mungkin kita punya teman yang tidak ingin kita temui di mana pun karena dia tahu kita akan berbicara terlalu lama. Jangan menjadi tipe orang seperti itu. Perhatikan dan ketahui bahasa tubuh dan isyarat verbal teman kita. Saat teman bersiap mengucapkan selamat tinggal dan melanjutkan hari, maka sudahi pertemuan kalian.
5. INGAT SIAPA ORANGNYA
Bertemu banyak orang dalam satu waktu bisa membuat kita sulit mengingat nama atau wajah. Namun, jika kita bertemu langsung, cobalah mengingat nama orang tersebut dan sedikit informasi tentangnya.
Jangan anggap remeh pertemuan ini. Kita dapat menemukan seseorang yang bisa menjadi teman baik. Maka ingatlah siapa dia, paling tidak, namanya.
6. ABAIKAN SEMENTARA SMARTPHONE KITA
Orang-orang menggunakan ponsel mereka terus-menerus, baik untuk bermain game, mengirim pesan, atau melihat konten pendek. Mengutamakan ponsel daripada orang-orang di sekitar berdampak negatif pada kemampuan kita bersosialisasi. Kita harus menyimpan barang tersebut untuk terhubung dengan orang lain dan berkomunikasi secara verbal, secara nyata. Langkah ini mungkin terasa canggung pada awalnya, namun mengambil inisiatif untuk memulai percakapan akan membuat pertemuan menjadi jauh lebih nyaman.
Dengan mempraktikkan keterampilan ini, kita akan lebih baik dalam mendekati orang lain dan memulai diskusi. Kita bisa belajar terlibat dalam topik bermakna dan obrolan ringan. Mulailah tahun ini dengan menjadi orang yang lebih bersosial!