Membincang politik dan media bisa jadi tidak akan ada
habisnya. Dua elemen ini saling mempengaruhi bahkan saling
mendominasi. Media menjadi alat bagi politik untuk dapat bekerja
dan menyebarkan berbagai gagasan, menanamkan ideologi, atau
memperkuat hegemoni secara lebih luas. Sebaliknya, politik menjadi
sumber utama bagi media untuk dapat bekerja. Secara makro,
kondisi politik menentukan kebijakan dan aturan yang harus ditaati
media. Tak jauh berbeda dengan kondisi mikro dimana ruang-ruang
redaksi media merupakan ruang politik redaksional yang
menentukan pada kutub mana media berada.
Dalam kaitannya dengan diskursus politik, media memiliki
konten yang menyelubungi realitas. Selubung ini jarang terbaca oleh
orang awam –alih-alih memang kebanyakan dari pembaca media
kurang tertarik pada aspek ini. Mengurai jahitan teks-teks media
serta inter-relasi diskursus membuat kita memahami bahwa media
bukanlah entitas yang netral dan objektif. Selalu ada aspek yang
dibela oleh media, entah itu rakyat yang tertindas atau justru berada
di pihak pemerintah sebagai pemegang kendali atas segala tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak jarang dalam setiap
konten media, ada realitas yang harus disembunyikan, dibelokkan,
bahkan rekonstruksi.
Asumsi itulah yang membuat buku ini hadir di tangan
pembaca yang budiman. Buku ini berupaya menganalisis dan
membongkar konstruksi media dalam polemik pengesahan Qanun
Bendera dan Lambang Aceh. Polemik bermula dari realitas pollitik
lokal Aceh yang mengesahkan bendera dan lambang Aceh
menyerupai Bendera dan Lambang Gerakan Aceh Merdeka.
Polemik ini menahun. Berubah menjadi pertarungan diskursus.
Terlebih ketika media ikut terlibat dalam pusaran polemik. Jahitan
teks-teks media tidak selamanya netral dan tak bermakna apa-apa.
Justru melalui balutan teks, media merekonstruksi realita dan
mengarahkan cara berpikir khalayak pada satu kepentingan. Robert
N. Entman menyatakan bahwa teks media merupakan hasil
konstruksi melalui (1) seleksi isu dan (2) penonjolan fakta. Oleh
karenanya analisis framing merupakan salah satu strategi
membongkar konstruksi teks media. Sehingga pada akhirnya kita
dapat memahami ke arah mana media berpihak, serta pihak mana
yang mereka bela.
Selayaknyalah penulis mengucapkan syukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan anugerah kesehatan, kekuatan, serta
umur sehingga baik penelitian maupun buku ini dapat penulis
selesaikan dengan lancar. Buku ini tidak akan selesai tanpa
bimbingan dari para guru penulis yang telah rela dan ikhlas membagi
pengetahuannya kepada penulis. Oleh karenanya, kepada mereka
terima kasih tak terhingga penulis sampaikan, yaitu, Prof. Dr. H.
Hafied Cangara, M.Sc., Prof. Dr. S. M. Noor, SH., MH., Prof. Dr. A.
Alimuddin Unde, M.Si., Dr. Hasrullah, MA., Dr. M. Iqbal Sultan, serta
para dosen baik pada Program Studi Ilmu Komunikasi Unsyiah
maupun Magister Ilmu Komunikasi Unhas yang telah berkontribusi
besar dalam membuka khazanah pengetahuan penulis.
Tidak lupa pula terima kasih kepada segenap civitas
akademika Universitas Teuku Umar Meulaboh, tempat dimana
penulis menghabiskan waktu untuk mengabdi hingga saat ini.
Kepada Rektor UTU, Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf; Wakil Rektor I, Dr.
Ir. Alfizar, DAA; Wakil Rektor II, Dr. Ishak Hasan; dan Wakil Rektor
III, Dr. Teuku Ahmad Yani, M.Hum. Terima kasih penulis ucapkan
kepada segenap kolega penulis di Program Studi Ilmu Komunikasi,
FISIPOL Universitas Teuku Umar yang telah mendukung segala
aktivitas akademik yang penulis lakukan, termasuk men-support
agar buku ini selesai dengan segera.
Terima kasih tak terhingga kepada pihak-pihak yang secara
langsung terlibat dalam penelitian dan penulisan buku ini; Ade
Haryandi, Bapak Yarmen Dinamika (Redaktur Pelaksana Serambi
Indonesia), Bang Aryos Nivada (Direktur Jaringan Survei Initiative &
Pengamat Politik dan Keamanan Aceh), serta Bang Fakhrur Radzi
Gade (Alm.) –Pimpinan Redaksi situs berita Acehkita.com semoga
Allah SWT menempatkan Allahuyarham pada sebaik-baik tempat di
sisi Allah. Terima kasih kepada Dr. Rahmat Fadhil, M.Sc. yang telah
bersedia menjadi editor buku ini. Terima kasih pula kepada Dr.
Afrizal Tjoetra, M.Si. yang telah memberikan kata pengantarnya di
sela-sela kesibukan yang membebani.
Buku ini dapat ditulis tentunya atas dorongan dan doa yang
tiada henti dari keluarga tercinta. Mereka yang rela dikurangi waktu
kebersamaannya agar penulis tetap fokus menulis. Kepada
merekalah cinta, kasih, dan sayang penulis mengalir. Untuk kedua
orang tua penulis Drh. Hamzah dan Masfawati, SKH. yang telah
mengalirkan kasih sayang sampai saat ini. Istri tercinta Sherly
Herdiyanti, SH. yang selalu bersabar dalam berbagai kondisi dan
situasi mendampingi penulis. Adik-adik penulis Elsa Farina, S.Pd.,
Salsabilla Harira, S.KG., dan Ria Sanjaya, SE. Tidak lupa pada
kedua mertua, kakak, dan adik di Bone Sulawesi Selatan, Bapak
Baharuddin, Ibu Yusnita, kakak Yuni Febriyanti, Adik Friska Anita
Yushar, dan Adik Ahmad Muhajir yang selalu mendukung langkah
penulis.
Tak ada gading yang tak retak, demikian petuah lama
berbicara. Setiap karya manusia selalu mempunyai celah
kekurangan dan tak akan pernah sempurna. Oleh karenanya,
penulis menerima jika ada kritik dan saran untuk buku ini sehingga
dapat diperbaiki pada kesempatan yang akan datang. Selamat
membaca. Wassalam.
Bogor, medio 2018
Penulis
Link Pilihan: