DISKURSUS POLITIK LOKAL DALAM KONSTRUKSI MEDIA – Yuhdi Fahrimal

Membincang politik dan media bisa jadi tidak akan ada

habisnya. Dua elemen ini saling mempengaruhi bahkan saling

mendominasi. Media menjadi alat bagi politik untuk dapat bekerja

dan menyebarkan berbagai gagasan, menanamkan ideologi, atau

memperkuat hegemoni secara lebih luas. Sebaliknya, politik menjadi

sumber utama bagi media untuk dapat bekerja. Secara makro,

kondisi politik menentukan kebijakan dan aturan yang harus ditaati

media. Tak jauh berbeda dengan kondisi mikro dimana ruang-ruang

redaksi media merupakan ruang politik redaksional yang

menentukan pada kutub mana media berada.

Dalam kaitannya dengan diskursus politik, media memiliki

konten yang menyelubungi realitas. Selubung ini jarang terbaca oleh

orang awam –alih-alih memang kebanyakan dari pembaca media

kurang tertarik pada aspek ini. Mengurai jahitan teks-teks media

serta inter-relasi diskursus membuat kita memahami bahwa media

bukanlah entitas yang netral dan objektif. Selalu ada aspek yang

dibela oleh media, entah itu rakyat yang tertindas atau justru berada

di pihak pemerintah sebagai pemegang kendali atas segala tatanan

kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak jarang dalam setiap

konten media, ada realitas yang harus disembunyikan, dibelokkan,

bahkan rekonstruksi.

Asumsi itulah yang membuat buku ini hadir di tangan

pembaca yang budiman. Buku ini berupaya menganalisis dan

membongkar konstruksi media dalam polemik pengesahan Qanun

Bendera dan Lambang Aceh. Polemik bermula dari realitas pollitik

lokal Aceh yang mengesahkan bendera dan lambang Aceh

menyerupai Bendera dan Lambang Gerakan Aceh Merdeka.

Polemik ini menahun. Berubah menjadi pertarungan diskursus.

Terlebih ketika media ikut terlibat dalam pusaran polemik. Jahitan

teks-teks media tidak selamanya netral dan tak bermakna apa-apa.

Justru melalui balutan teks, media merekonstruksi realita dan

mengarahkan cara berpikir khalayak pada satu kepentingan. Robert

N. Entman menyatakan bahwa teks media merupakan hasil

konstruksi melalui (1) seleksi isu dan (2) penonjolan fakta. Oleh

karenanya analisis framing merupakan salah satu strategi

membongkar konstruksi teks media. Sehingga pada akhirnya kita

dapat memahami ke arah mana media berpihak, serta pihak mana

yang mereka bela.

Selayaknyalah penulis mengucapkan syukur kepada Allah

SWT yang telah memberikan anugerah kesehatan, kekuatan, serta

umur sehingga baik penelitian maupun buku ini dapat penulis

selesaikan dengan lancar. Buku ini tidak akan selesai tanpa

bimbingan dari para guru penulis yang telah rela dan ikhlas membagi

pengetahuannya kepada penulis. Oleh karenanya, kepada mereka

terima kasih tak terhingga penulis sampaikan, yaitu, Prof. Dr. H.

Hafied Cangara, M.Sc., Prof. Dr. S. M. Noor, SH., MH., Prof. Dr. A.

Alimuddin Unde, M.Si., Dr. Hasrullah, MA., Dr. M. Iqbal Sultan, serta

para dosen baik pada Program Studi Ilmu Komunikasi Unsyiah

maupun Magister Ilmu Komunikasi Unhas yang telah berkontribusi

besar dalam membuka khazanah pengetahuan penulis.

Tidak lupa pula terima kasih kepada segenap civitas

akademika Universitas Teuku Umar Meulaboh, tempat dimana

penulis menghabiskan waktu untuk mengabdi hingga saat ini.

Kepada Rektor UTU, Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf; Wakil Rektor I, Dr.

Ir. Alfizar, DAA; Wakil Rektor II, Dr. Ishak Hasan; dan Wakil Rektor

III, Dr. Teuku Ahmad Yani, M.Hum. Terima kasih penulis ucapkan

kepada segenap kolega penulis di Program Studi Ilmu Komunikasi,

FISIPOL Universitas Teuku Umar yang telah mendukung segala

aktivitas akademik yang penulis lakukan, termasuk men-support

agar buku ini selesai dengan segera.

Terima kasih tak terhingga kepada pihak-pihak yang secara

langsung terlibat dalam penelitian dan penulisan buku ini; Ade

Haryandi, Bapak Yarmen Dinamika (Redaktur Pelaksana Serambi

Indonesia), Bang Aryos Nivada (Direktur Jaringan Survei Initiative &

Pengamat Politik dan Keamanan Aceh), serta Bang Fakhrur Radzi

Gade (Alm.) –Pimpinan Redaksi situs berita Acehkita.com semoga

Allah SWT menempatkan Allahuyarham pada sebaik-baik tempat di

sisi Allah. Terima kasih kepada Dr. Rahmat Fadhil, M.Sc. yang telah

bersedia menjadi editor buku ini. Terima kasih pula kepada Dr.

Afrizal Tjoetra, M.Si. yang telah memberikan kata pengantarnya di

sela-sela kesibukan yang membebani.

Buku ini dapat ditulis tentunya atas dorongan dan doa yang

tiada henti dari keluarga tercinta. Mereka yang rela dikurangi waktu

kebersamaannya agar penulis tetap fokus menulis. Kepada

merekalah cinta, kasih, dan sayang penulis mengalir. Untuk kedua

orang tua penulis Drh. Hamzah dan Masfawati, SKH. yang telah

mengalirkan kasih sayang sampai saat ini. Istri tercinta Sherly

Herdiyanti, SH. yang selalu bersabar dalam berbagai kondisi dan

situasi mendampingi penulis. Adik-adik penulis Elsa Farina, S.Pd.,

Salsabilla Harira, S.KG., dan Ria Sanjaya, SE. Tidak lupa pada

kedua mertua, kakak, dan adik di Bone Sulawesi Selatan, Bapak

Baharuddin, Ibu Yusnita, kakak Yuni Febriyanti, Adik Friska Anita

Yushar, dan Adik Ahmad Muhajir yang selalu mendukung langkah

penulis.

Tak ada gading yang tak retak, demikian petuah lama

berbicara. Setiap karya manusia selalu mempunyai celah

kekurangan dan tak akan pernah sempurna. Oleh karenanya,

penulis menerima jika ada kritik dan saran untuk buku ini sehingga

dapat diperbaiki pada kesempatan yang akan datang. Selamat

membaca. Wassalam.

Bogor, medio 2018

Penulis

Link Pilihan:

Artikel Terbaru

03 April 2024

Semua orang memiliki tujuan dalam hidup. Kita...

28 March 2024

Everybody is unique. Tidak ada dua orang yang...

28 March 2024

Kadang, hidup itu terasa sulit. Tidak ada yang...

23 March 2024

Manusia adalah makhluk yang labil. Hatinya mudah...

23 March 2024

Keinginan untuk dihargai dan disukai orang lain...

21 March 2024

Kita semua percaya bahwa hidup itu mengalir...

18 March 2024

Tahukah kalian apa itu kekuatan...

15 March 2024

Bagaimana kita bisa menghabiskan seekor kambing?...

Our Facebook

INGIN KONSULTASI?