Kemajuan berbagai negara menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera, seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Ethiopia, dimulai dengan “Revolusi Mental” yang membentuk perubahan pola pikir, kebiasaan, sikap, dan karakter, serta Infrastruktur (baik fisik maupun sosial) yang pada akhirnya membentuk “Sumber Daya Manusia Unggul”, yang membawa negara mereka menjadi lebih modern, lebih maju, lebih makmur, dan lebih sejahtera.
Pada Pilpres 2014, Presiden Joko Widodo menjadikan “Revolusi Mental” sebagai jargon utama, untuk kemajuan Indonesia di masa depan. Gagasan Revolusi Mental pertama kali dilontarkan oleh Presiden Pertama RI Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Revolusi Mental merupakan suatu gerakan untuk “Menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala”.
Untuk menjadi negara modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila, Indonesia sangat perlu melakukan “Revolusi Mental” untuk membentuk “Sumber Daya Manusia Unggul”. Indonesia perlu belajar dan mencontoh dari keberhasilan Revolusi Mental yang pernah dilakukan di Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Ethiopia. Perlu mengikuti hal-hal positif pada Revolusi Mental yang telah mereka lakukan, tanpa meninggalkan jati diri Bangsa Kita.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penulisan buku ini. Penulis sangat berharap buku ini dapat berguna bagi kemajuan pelajaran dan pengetahuan bagi pembacanya, yang pada akhirnya akan membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Jakarta, Mei 2020
Dr. Ali Mocthar Ngabalin, M.Si.
Dr. Ir. Chandra Suwondo, M.M.
Dr. Zahera Mega Utama, S.E., M.M.
Link Pilihan: