Manusia adalah makhluk yang labil. Hatinya mudah terbolak-balik. Seperti sebuah siklus, pendirian kita kadang mengalami pasang surut. Sehingga hal ini mempengaruhi pertimbangan dan keputusan kita. Kadang keputusan kita benar, kadang salah. Ada hal lain yang kadang luput masuk dalam pertimbangan kita. Di sinilah, peran sebuah nasihat dari orang lain dibutuhkan.
Walaupun menerima nasihat terkadang sangat sulit, tapi sebenarnya pendapat orang lain bisa memberikan perspektif baru sehingga kita lebih mudah menentukan apa yang harus dilakukan. Jika kita sedang menghadapi masalah rumit dan merasa buntu, maka janganlah menutup pintu buat masuknya pendapat dari arah lain. Jangan sampai kita menjadi orang yang anti nasihat. Karena kita bisa jatuh ke dalam bagian orang yang sombong dan bebal. Merasa diri paling benar dan tidak percaya kepada orang lain.
Meski tidak mudah, cobalah membuka pikiran dan mendengarkan nasihat dengan keterbukaan hati. Kemudian, pertimbangkan baik-baik nasihat yang diberikan sebelum mengambil keputusan.
# Kepada Siapa dan Bagaimana Cara Meminta Nasihat?
- Cari Orang yang Tepat
Mintalah nasihat dari orang yang pengetahuan atau pengalamannya berkaitan dengan masalah yang ingin diatasi. Dia adalah orang yang mampu memberikan pandangan objektif, walaupun mungkin pengalamannya tidak sama dengan kita. Memilih orang dengan latar belakang berbeda memungkinkan kita mendapat perspektif yang beragam.
Perlu mempertimbangkan baik-baik saat ingin memilih orang. Ia bisa memberikan nasihat terbaik jika ia mampu menempatkan diri di posisi kta, benar-benar peduli kepada kita, dan memiliki pengetahuan tentang subjek yang sedang dibahas. Ingat, kesuksesan seseorang bukan jaminan ia mampu memberikan nasihat yang baik. Jangan biarkan status seseorang menjadi dasar pertimbangan kita.
Sebaiknya tidak meminta nasihat dari orang yang kehidupannya tidak selaras dengan idealisme kita. Contohnya, tidak meminta saran tentang cara mengatur arus kas dari orang yang tidak mampu mengelola uang dengan baik.
Dan, Saat memilih pemberi nasihat, ia bukanlah orang yang selalu setuju dengan kita, sebab nasihatnya belum tentu objektif.
Kita bisa meminta pendapat dari beberapa orang. Jangan membatasi diri. Temui beberapa orang yang pemikiran dan pengalamannya layak diteladani. Dengan demikian, kita bisa memperluas wawasan dan mendapatkan perspektif baru tentang masalah yang dihadapi.
Selain itu, jangan mengandalkan orang-orang yang pola pikirnya sama dengan kalian. Mintalah nasihat dari orang-orang yang cara pandangnya berbeda. Pastikan kita memilih orang yang juga mengharapkan keberhasilan kita.
Lihat video berikut:
- Sampaikan Permintaan dengan Rendah Hati dan Santun
Meminta nasihat bukan hal mudah. Awali percakapan dengan menyampaikan kata-kata yang baik dengan kalimat yang jelas. Meminta dengan rendah hati bukan berarti kalian merendahkan diri. Karena jika kita meminta dengan kesan tinggi hati, maka orang akan berpikiran, kalua kita hanya berpura-pura.
Bertanya terlebih dahulu untuk mencari tahu kesediaannya memberikan nasihat.
Jelaskan tentang masalah yang ingin diatasi. Sampaikan semua yang harus dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan, misalnya orang-orang yang terlibat, sasaran yang ingin dicapai, dan apa yang membuat masalah menjadi rumit. Jangan menceritakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Berikan informasi sebatas yang perlu ia ketahui.
Contohnya, jika kita bingung dengan tawaran kenaikan jabatan di perusahaan, yang mengharuskan kita pindah kota, kita bisa jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan jabatan tersebut, perbedaan dengan pekerjaan saat ini, dan isu yang menyebabkan pengambilan keputusan terasa sulit. Misalnya kita harus pindah rumah, pasangan yang masih bingung, anak-anak harus pindah sekolah, tawaran gaji yang tinggi, dan lain-lain.
- Jangan Meminta Nasihat untuk Keputusan yang Sudah Dibuat
Mungkin kalian merasa perlu menemui seseorang untuk ‘meminta nasihat’, padahal sesungguhnya kalian ingin meminta konfirmasi. Jika kalian sudah menentukan apa yang akan dilakukan, jalankan saja sambil menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinannya
Contohnya, jika kalian menghadapi masalah pelik di kantor, jangan menemui atasan untuk meminta nasihat kalau kalian sudah menemukan dan menentukan solusinya.
Jangan meminta nasihat sekadar untuk meyakinkan diri sendiri bahwa keputusan kalian benar.
Baca juga: 9 Hal yang Membuat Mental Kita Lemah
- Buang Kebiasaan Bersikap Sok Tahu
Banyak di antara kita yang merasa paling tahu solusi terbaik. Sikap seperti ini bisa merugikan diri sendiri. Saat seseorang memberikan nasihat, berusahalah memahaminya dengan pikiran yang terbuka. Bisa jadi, solusi yang ia berikan lebih baik daripada yang kita pikirkan.
Sebagai contoh, selama ini kita terbiasa mengerjakan tugas dengan cara tertentu, lalu rekan kerja mengusulkan cara lain. Kalau kita mau mempertimbangkan sarannya, bisa jadi, ternyata proses kerja menjadi lebih efisien sehingga tugas lebih cepat selesai dan hasilnya lebih baik.
# Bagaimana Menerima dan Mempertimbangkan Nasihat?
- Dengarkan Kata Hati dan Mintalah Klarifikasi
Pendapat kita tentang nasihat yang diberikan bukan satu-satunya alasan untuk mengambil keputusan. Walau demikian, pertimbangkan masak-masak untuk memastikan langkah yang akan dilakukan selaras dengan prinsip hidup, sebab kita sendiri yang akan menanggung konsekuensinya.
Sebagai contoh, jika seseorang memberikan nasihat yang bertentangan dengan prinsip hidup kita, misalnya kejujuran dan integritas, dengarkan dialog batin yang mengatakan bahwa nasihat ini salah. Meskipun pada akhirnya kita tidak setuju, tanyakan kepada diri sendiri, “Pelajaran apa yang bisa dipetik dari nasihat ini?” dan “Apa yang perlu diubah untuk memperbaiki diri?”
Saat mendengarkan nasihat, mungkin kita bingung kalau ia menyampaikan hal-hal yang ambigu, memberikan ide sangat banyak, atau menggunakan jargon. Jangan ragu bertanya kalau ada yang belum jelas.
Contohnya, jika ia memberikan beberapa langkah yang perlu dilakukan, tetapi tidak menjelaskan caranya, tanyakan, “Apa langkah pertama yang harus saya lakukan?”
- Sisihkan Waktu Mempertimbangkan Nasihat yang Didapat
Meskipun kita harus segera mengambil keputusan, sempatkan memilah dan memilih nasihat yang bijak dan bermanfaat. Pertimbangkan masak-masak setiap opsi agar kita bisa mengambil keputusan tepat berdasarkan prioritas dan sasaran yang ingin dicapai.
Tentukan tenggat waktu supaya kita tidak terlalu lama berpikir tanpa mengambil keputusan.
Percayalah kepada diri sendiri bahwa kita mampu mengambil keputusan yang tepat. Bagaimanapun juga, kita adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas keputusan kita. Pertimbangkan semua nasihat yang diberikan, tentukan langkah yang ingin dilakukan, lalu laksanakan dengan tindakan nyata.
Apa pun akibatnya, persiapkan diri untuk bertanggung jawab sepenuhnya.
- Akui Manfaatnya dan Ucapkan Terima Kasih
Nasihat dari orang yang tepat bisa membantu kita menemukan solusi yang tidak terpikirkan. Mampu membuka wawasan untuk mengatasi masalah dengan cara pandang baru.
Ucapkan terima kasih atas setiap nasihat yang diberikan. Pastikan pemberi nasihat tahu bahwa kita menghargai nasihatnya dan saran yang diberikan telah membawa dampak positif bagi kita. Selain untuk menunjukkan tata krama, kita memberitahunya bahwa sarannya berharga dan bermanfaat.
Langkah ini bisa membantu kita membangun jejaring sosial dan membuka peluang untuk meminta nasihat lagi jika diperlukan, di kemudian hari.
Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat dan solusi ketika kita menemui jalan yang sulit dan membutuhkan nasihat dari orang lain. Semoga kalian menemukan berbagai kemudahan dalam hidup.
Tonton video ttg artikel ini di sini: