Pengetahuan mengenai dunia penulisan dan perbukuan saat ini semakin terbuka. Banyak jalan bagi siapapun yang ingin belajar menulis. Saat ini, cukup banyak tersedia artikel gratis di internet mengenai tips dan triks menulis, dari menulis cerpen, artikel, novel, dan buku. Begitu pula dengan pelatihan penulisan.
Ada beberapa orang/tim/badan yang sering/rutin mengadakan kegiatan tersebut. Bahkan sekarang kita bisa belajar menulis secara online. Jadi, ketersediaan sarana penunjang dalam hal menulis di atas sangat memungkinkan kita untuk bisa menjadi seorang penulis.
Setali tiga uang, kesempatan untuk menerbitkan buku hasil tulisan kita juga kian terbuka. Pintu yang dulunya terkesan “jauh” untuk bisa menerbitkan buku, sekarang berubah menjadi “akrab”. Hampir di setiap kesempatan ada tawaran dari penerbit yang mencari naskah untuk dibukukan. Di milis-milis dan jejaring sosial misalnya, atau dari mulut ke mulut seorang teman. Hal ini menandakan bahwa para penerbit sudah mulai berlomba untuk menjemput/mendapatkan naskah dari para penulis. Sekarang ada kebutuhan dua pihak, penulis dan penerbit, yang semakin berimbang.
Proses penerbitan sebuah buku pun sudah banyak diketahui. Kita bisa mengeja satu per satu tahapan dalam menerbitkan sampai memasarkan buku. Singkatnya yaitu penyuntingan naskah, desain tata letak, ilustrasi isi (bila ada), desain cover, pengurusan ISBN, cetak, dan pasarkan! Untuk cetak dan pemasaran biasanya merupakan bagian terpisah dari proses penerbitan, walau sebenarnya penerbitan, percetakan, dan pemasaran adalah sebuah kesatuan yang saling mendukung. Artinya, mereka bisa berdiri sendiri-sendiri, walaupun banyak penerbit besar yang sudah mempunyai lini percetakan dan pemasaran sekaligus.
Dengan pengetahuan di atas, sebenarnya penulis bisa mengontrol, memberi saran, dll berkaitan dengan penerbitan buku – apabila akan diterbitkan oleh penerbit. Baik saran tentang ide cover, ukuran buku, ketebalan buku, dan lain-lain. Nah, bagi Anda yang mempunyai naskah yang menurut Anda layak dan bagus, segera tawarkanlah kepada penerbit. Atau jika perlu, lakukanlah seolah-olah Anda sedang melelang naskah. Caranya adalah dengan menawarkan secara terbuka di internet, misalnya lewat milis penulisan/perbukuan. Sampaikan hal-hal yang berkaitan dengan naskah Anda dengan menarik. Dengan “lelang” tersebut kemungkinan akan ada banyak pihak yang membaca, termasuk juga para penerbit. Jika naskah Anda bagus, maka naskah Anda akan menjadi rebutan.
Yang akan saya garis bawahi pada kesempatan ini adalah: apabila ternyata naskah Anda tidak ada satu pun penerbit yang berminat; ada penerbit yang berminat, tapi permintaan penerbit mengenai naskah Anda bermacam-macam dan membuat Anda tidak nyaman; Anda yakin naskah Anda bagus dan akan best seller sehingga Anda ingin mendapatkan keuntungan ganda (kepuasan batin dan kepuasaan finansial), maka terbitkanlah naskah Anda SENDIRI! Mengapa saya berani mengatakan itu? Bertolak pada keterangan di atas, bahwa dunia penerbitan (baca: penulisan dan perbukuan) dewasa ini adalah dunia yang sudah begitu terbuka. Informasi mengenai hal tersebut tidak lagi menjadi sebuah batasan yang membuat Anda ragu-ragu. Anda bisa mendapatkannya di banyak tempat. Dengan banyaknya informasi tersebut, maka pekerjaan untuk menerbitkan buku sendiri menjadi terasa lebih mudah.
Menerbitkan buku bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan bagi Anda yang sibuk. Anda memang tidak harus melakukan segalanya. Menyunting naskah, layout naskah, membuat cover, dan mengurus ISBN. Kita semua mempunyai keterbatasan. Untuk itu, sebaiknya Anda menggunakan jasa penerbitan.
Menggunakan jasa penerbitan sangat berbeda dengan menggunakan penerbitan konvensional. Bila di penerbitan konvensional, naskah Anda akan disunting menurut kebijakan penerbit yang terkadang mengorbankan idealisme Anda. Belum kalau misalnya penerbit meminta ini itu yang menyebabkan Anda kurang nyaman. Dan tentunya, posisi Anda hanyalah sebagai penulis yang mendapatkan royalti sekitar 10-15%, sedangkan sisanya sekitar 85-90% menjadi milik pihak-pihak lain (penerbit, distributor, toko buku).
Apabila Anda menggunakan jasa penerbitan, maka penyuntingan, penentuan cover, ukuran buku, jumlah cetak buku, dan lain-lain sepenuhnya ada di bawah arahan Anda. Di sini posisi Anda bukan hanya sebagai penulis tetapi penulis sekaligus penerbit. Apabila Anda menjual buku hasil karya Anda, maka Anda tidak perlu membagi keuntungan dengan penerbit karena penerbitnya adalah Anda sendiri. Anda cukup membaginya dengan pihak distributor yang telah memasarkan buku Anda.
Selain belajar membuat buku, Anda juga belajar untuk berwirausaha. Di samping kepuasan batin dan finansial, akan ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan. Kerja sama dengan jasa penerbitan jauh lebih fleksibel. Keinginan penulis bisa terakomodasi dengan baik. Bukan hanya keinginan, tapi juga kemampuan. Berbeda dengan penerbit konvensional yang mempunyai modal besar, yang bisa mencetak dalam jumlah ribuan, penulis tentu mempunyai kadar kemampuan/keinginan yang bermacam-macam. Melalui jasa penerbitan, penulis bisa meminta jumlah cetak buku sesuai isi kantung. Bisa cetak 200 eks, 400 eks, dan seterusnya sampai ribuan yang menyamai jumlah cetak minimal yang dilakukan para penerbit konvensional.
Anda tertarik untuk belajar menerbitkan karya Anda sendiri secara indie?
Wujudkanlah impian Anda! Gunakanlah jasa penerbitan untuk mempermudah pekerjaan Anda!