Bagi saya, sampai saat ini, biaya cetak adalah pengeluaran terbesar dalam menerbitkan buku indie. Karenanya, perlu dipertimbangkan matang-matang mengenai jumlah eksemplar cetak buku indie: mau 3000 eks, 1000 eks, atau bahkan 100 eks.
Rumusan sederhananya:
Makin banyak oplah=Makin turunlah ongkos cetak per eksemplar=Total ongkos cetak besar.
Makin sedikit oplah=Makin tinggilah ongkos cetak per eksemplar=Total ongkos cetak kecil.
Nah, sebelum menentukan oplah cetak buku indie Anda, hendaknya pertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Menggunakan distributor atau tidak? Ada distributor yang meminta jumlah minimal cetak 3000 eks atau 5000 eks. Ini dengan pertimbangan, buku akan didistribusikan secara nasional. Namun ada pula distributor yang meminta jumlah eksemplar kurang dari itu, misalnya 1000 eks. Konsekuensinya, buku tidak didistribusikan secara nasional.
Perlu diketahui, distributor akan meminta bagi hasil antara 45-55% dari harga buku per eksemplar. Karenanya, hitunglah dengan cermat laba yang akan Anda peroleh jika buku indie Anda bisa beredar di toko buku dengan menggunakan jasa distributor. Bandingkan dengan laba yang Anda peroleh dengan memasarkan sendiri (bisa lewat penjualan online, seminar, bedah buku, talkshow, roadshow, dll), atau kombinasi dari keduanya.
Hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih distributor? Saya pernah menulisnya di sini.
2. Tema buku Apakah tema buku tersebut tergolong tema yang bisa dijual dalam jangka panjang? Ataukah hanya tema musiman? (seperti misalnya: Menyambut Natal atau Lebaran) Jika hanya tema musiman, Anda bisa mempertimbangkan untuk mencetak dalam jumlah beberapa ratus eksemplar untuk dijual tahun ini.
3. Butuh waktu untuk distribusi Jika Anda jadi menggunakan distributor dan telah memilih mencetak ribuan eksemplar, perlu dipertimbangkan bahwa butuh waktu untuk mendistribusikan secara nasional. Estimasi waktu agar buku terdistribusi nasional, umumnya adalah 1-1,5 bulan.
4. Tenggat waktu pembayaran dari distributor Hendaknya ditanyakan, saat buku telah beredar di toko buku, kapan Anda akan mulai menerima laporan penjualan dan pembayaran pertama. Ada yang berjarak 1-2 bulan, baru menerima pembayaran pertama. Yang artinya, perlu dipertimbangkan apakah ini akan memengaruhi perputaran modal bisnis Anda.
5. Print on Demand?
Jika ongkos cetak massal terlalu mahal, mungkin Anda bisa pertimbangkan opsi print on demand alias cetak sesuai kebutuhan. Dengan print on demand, cetak 1 eks pun bisa. Dan Anda tak perlu khawatir stok menumpuk, karena buku baru dicetak jika sudah ada permintaan. Konsekuensinya kembali ke rumusan sederhana ongkos cetak. Karena dicetak satuan, ongkos cetak per eksemplar lebih mahal 🙂
***
Mencetak ribuan eksemplar memang salah satu alternatif investasi yang menjanjikan. Namun karena investasi ini melibatkan dana yang tak sedikit, tentu perlu dipertimbangkan matang-matang.
Meski pada akhirnya, tentu saja, pilihan ada di tangan Anda 🙂
—